Sunday, June 12, 2011

Mungkin Ini Likunya


Hidup manusia memang penuh liku dan cobaan. Semuanya sudah menjadi titah hidup yang telah lama tertulis jauh sebelum manusia itu diciptakan. Tapi tekadang manusia tidak menyadari hal itu. Manusia sering menyesali hal yang tidak perlu disesali, merasa rugi padahal dia tidak kehilangan apa-apa, merasa senang, gembira, bahkan bisa lebih dari itu, padahal yang ia genggam hanya sementara. Kebodohan manusia yang terbesar adalah LUPA UNTUK APA IA DICIPTAKAN!!!"Cuti Setahun". Banyak orang yang bilang, "kamu kehilangan banyak kesempatan, rugi umur, dsb". Padahal bukan dia yang memberi saya rizki, usia, ilmu, dll. Semua ada di tangan Sang Agung yang telah mewujudkan saya ke bumi ini. Mereka terlalu berfikiran sempit. Padahal ketika satu pintu tertutp masih ada ribuan pintu yang bisa dibuka. Bumi Allah luas, dan hikmah bisa kita temukan di mana saja, selagi akal sehat kita mau kita gunakan untuk menerkanya. as-Saaqii Baaqii wal maula la yazal yu'thii....Jadi tidak ada yang perlu disesali bukan. Karena penyesalan hanya untuk orang yang tidak yakin kepda Tuhan-nya!

Sebenarnya ingin sekali saya bertanya kepda orang2 yang menjustifikasi bahwa pilihan saya salah. Dan atas dasar apa mereka mengatakan saya rugi umur. Apakah hanya masalah keterlambatan menyelesaikan studi mereka berkata saya rugi umur?? Padahal, selama manusia mau mengisi hidupnya dengan terus menambah ilmu, memperkuat iman, dan memperbanyak amal, hidupnya tidak akan sia-sia. Bukankah di tempat lain hal itu juga bisa dilakukan...??

Penentuan rugi atau beruntungnya manusia bukan sekarang, Tapi nanti, ketika manusia berhadapan langsung dengan Rabb-nya, lalu ditanya 4 perkara : tentang usianya, untuk apa ia habiskan? tantang masa mudanya untuk apa ia lewatkan? tentang hartanya, darimana ia dapat? dan kemana ia infaqkan?. Karena ketika itu baru hakikat akan terungkap.

Jangan terlalu mudah menjustifikasi suatu hal kalau belum tau hakikat sebenarnya. Lebih baik berhusnudzon, karena kita tidak pernah bisa tau apa yang terbaik untuk orang lain. Mungkin boleh Anda memberi masukan, dan itu sangat baik, tapi Anda tidak bisa memaksakan, karena saya bukan Anda dan bukan Dia. Sekilas kita sejenis, tapi hakikatnya berbeda.

Tapi saya tidak lupa mengucapkan terima kasih, kepada semua teman-teman yang sudah mencurahkan perhatianya kepada saya khususnya. Sangat sulit zaman sekarang mencari teman seperti Anda yang mau berteman apa adanya.
Semoga kita bisa bertemu dan berkumpul kembali, dan bukan hanya di dunia tapi juga di Firdaus al-a'la bersama kekasih tercinta Muhammad SAW.....................amin


No comments:

Post a Comment