Friday, January 27, 2017

Memulai Kembali



Entah dari mana aku harus memulai cerita ini. Rasanya sudah banyak sekali fase – fase yang terlewat tanpa goresan tangan yang membuatnya abadi. Namun sebelum Januari 2017 ini berakhir, apapun yang telah terjadi, aku ingin memulainya kembali dengan rasa syukur yang mendalam atas segalanya yang telah Ia anugerahkan kepadaku. Begitu sempurna semuanya Ia uraikan dalam detik, menit bahkan hari yang aku jalani. Semua alur yang dibuat sangat indah dalam balutan suka dan duka. Yaa, mungkin selama ini aku lupa akan  karunia-Nya. Aku terbuai dalam hiasan tanpa sadar akan hakikat.
17 September 2016. Sudah empat bulan lebih aku menjalani satu fase berbeda dalam kehidupan, dimana aku menjalaninya dengan seorang hawa. Hawa yang Ia titipkan kepadaku untuk aku selalu menjaganya, menyayanginya dan mengasihinya. Dan yang lebih indah dari itu, ia sedang menjaga benih atas kesepakatan cinta kita karena Allah. Benih yang akan menjadikan sepasang insan bergelar Ayah dan Ibu. Alhamdulillah.
Berkaca pada perjalanan waktu, hari demi hari aku merasakan, setiap sang surya terbit dari ufuk timur hakikatnya manusia adalah kertas putih yang siap digores dengan untaian sejarah. Pagi demi pagi, selama jantung masih berdetak adalah kesempatan yang diberikan oleh-Nya untuk manusia tersebut menjadikan dirinya ia, dia, atau mereka. Manusia punya kesempatan yang sama untuk merubah masa lalu dan masa depannya, yang semua itu dimulai saat ia terjaga di pagi hari.
Kadang manusia seperti aku sering terlupa akan hikmah – hikmah yang selalu datang tanpa ada renungan. Menjadi angkuh atas pencapaian, terpuruk atas kegagalan, bahkan terjerembab dalam nista dan kepalsuan, semua merupakan pilihan – pilihan yang semua manusia punya kesempatan yang sama dalam menentukannya.
4 bulan 2 minggu, usia kandungan istriku sekarang. Adalah keagungan-Nya yang telah menciptakan cinta kasih diantara kami. Kadang aku berfikir akan apa sebenarnya yang dapat menyatukan kita. Ibarat dua alam, kami datang dari dua dunia yang sama sekali berbeda yang atas kuasa-Nya, pertemuan dan persatuan itu terwujud. Aneh, tapi indah. Semua yang terjadi sangat sulit untuk direfleksikan dengan kata – kata. Saat memori otak mulai merekam, semua file yang ada terbungkam dalam pesona keindahan sebuah penciptaan yang Maha sempurna.
Aku tidak ingin banyak berkata – kata di akhir permulaan ini. Hanya rasa syukur dan pesan akan sabar yang ingin kuungkap. Aku masih merasa bermimpi dalam nyata, waktu begitu cepat merangkai semuanya yang sebelumnya aku merasa ia berhenti. Apapun akhirnya, syukur atas perjalanan inilah yang harus aku jaga sampai berhenti.

With a lots of love, my lovely Sagitarius – Vera Rahmawati.  



No comments:

Post a Comment