Monday, June 9, 2014

Syrniki Keju



Butiran salju masih menyisakan dingin di pelupuk rindu. Aroma pinus yang bergentayangan tanpa pola di antara kastil-kastil Saturnus  menghujam bulu kuduk menyayat sembilu. Telapak dara tergores luka, masih terus bertahan menyusuri jalan dalam rongga ingatan yang hampir saja habis diteguk bibir harapan. Pergi. Lalu kembali berubah haluan  berbalik menembus lembayung asa di pucuk bereozka.

Semua berteriak. Hentikan! Namun ke dua cacing pita berbalut wol domba tetap saja asik bernyanyi bisu diiringi harmonika musim kelabu. Mereka menebar pesona dengan nyanyian cinta Rahwana di lumbung asmara. Aku ikut mendengarkannya sambil lidahku bercengkrama dengan sepotong syrniki keju yang di buat khusus oleh pujangga Kremlin. Ia begitu lembut, sehingga aku larut dalam alamku tanpa peduli usus besar pujaanku dirajam nestapa lilin. 

Ya, biarkan saja mereka bermetafora, mereka-reka adegan di bawah temaram. Toh syirniki kejuku masih lebih layak dinikmati  di saat secangkir janji telah berlumut dan tak lagi berrima pasti. Campuran manis dan asin syrniki keju kuresapi, lalu kubiarkan merasuk perlahan menembus kenangan dalam setiap kunyahan. Indah. Kemudian hilang bersaama hembusan pilu ditombak penyamun palu. 

Saat ini aku terpaku. Diam bersama syrniki kejuku yang hanya sepotong. Tapi tak apa. Aku cukup bahagia. Menjalani hari sambil menghimpun doa adalah hal terindah yang bisa aku persembahkan untuk tempat berpulang bernama Istana.       

4 comments:

  1. syahdu sekali ki,:)

    mengingatkan dengan cara yang indah

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup....hehehe... semoga suka, makasi mas dah mampir.... hehehe

      Delete
  2. Terhanyut dan terbayang.....

    Btw, syrniki itu apa, kak?

    ReplyDelete
  3. Syrniki itu pancake russia, macem2 rasanya.....diantaranya ada yang rasa keju juga..hehe.. makasi yaa De, dah mampir..

    ReplyDelete